Senin, 04 Mei 2009

MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS VIII.2 SMP NEGERI 101 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2007-2008 SEMESTER I

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

SISWA KELAS VIII.2 SMP NEGERI 101 JAKARTA

(TAHUN PELAJARAN 2007-2008 SEMESTER I)




Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk kenaikan pangkat jabatan guru dari IV/b ke IV/c

Oleh
SUPARDI, S.Pd, M.Pd
NIP. 131 576 799






DINAS PENDIDIKAN DASAR DKI JAKARTA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 101 JAKARTA
Jl. Palmerah Utara II No. 210C Telp (021) 5481510 Jakarta 15480

2007

BAB I


PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan semakin kelihatan nyata. Dengan kesadaran ini, pemerintah dan masyarakat, terutama pendidik, mencurahkan sebagian besar tenaga, dana dan pikirannya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Misalnya melakukan perubahan kurikulum, perubahan teknik pengajaran dan penyelenggaraan kerja sama antara lembaga pendidikan dengan lembaga lain (Kadir dan Ma’sum, 1982, 1991-1992). Untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain, (1) meningkatkan kualitas guru SMP/MTs dari lulusan D1 dan D2 menjadi lulusan S1 penyetaraan, (2) mendirikan sekolah-sekolah baru, dan (3) meningkatkan perbaikan proses belajar mengajar dan hasil belajar melalui pelatihan-pelatihan guru SD, SMP, dan SMA.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), materi Teorema Pythagoras yang berbunyi: “Kuadrat ukuran hipotenusa dari segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat ukuran sisi siku-sikunya”, merupakan materi yang diberikan pada siswa SMP/MTs kelas VIII. Seorang guru harus dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswanya sehingga mudah dipahami.

Mengajarkan matematika merupakan suatu kegiatan pembelajaran sedemikian sehingga siswa belajar untuk mendapatkan kemampuan dan ketrampilan tentang matematika. Kemampuan dan ketrampilan tersebut ditandai dengan adanya interaksi yang positif antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, yang sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan (Hudaya, 1988:122). Namun dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran khususnya yang berhubungan dengan matematika, ternyata masih banyak mengalami hambatan-hambatan baik yang dialami siswa maupun guru. Salah satu hambatan yang terjadi adalah kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika, hal ini disebabkan kurang tepat pendekatan yang dipergunakan serta kurang optimal dalam pengunaan alat peraga yang ada.

Seperti yang terjadi di SMP Negeri 101 Jakarta, didapatkan latar belakang siswa sangat bervariasi dalam motivasi belajarnya. Mereka rata-rata dalam belajar tanpa dibekali keinginan untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan oleh guru. Mereka kurang dalam mengkaitkan materi satu dengan yang lain. Sehingga yang terjadi mereka kebingungan dan selanjutnya dalam menyelesiakan soal-soal tidak sesuai dengan prosedur.

Salah satu permasalahan yang terjadi di kelas VIII.2 SMP Negeri 101 Jakarta adalah materi Teorema Pythagoras, bentuk-bentuk kesalahan konsep yang sering terjadi seperti:

1. Diketahui sebuah segitiga siku-siku di B panjang AB = 3 cm, BC = 4.

Hitung panjang AC.

Jawaban yang sering dilakukan oleh siswa:

AC = AB2 + AC2 = 32 + 42 = 9 + 16 = 25

2. Perhatikan gambar berikut:

a. R b. N

5

15

P 13 Q M 17 K

Pergunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi pada setiap segitiga siku-siku.

Jawaban siswa:

a. p2 = 132 + 52 = 169 + 25 = 194 b. k2 = 172 + 152 = 189 + 225 = 414

3. Sebuah tongkat yang panjangnya 26 cm disandarkan pada tembok. Jika jarak ujung tongkat pada tanah ke tembok adalah 10 cm, tentukan jarak ujung tongkat pada tembok ke tanah.

Jawaban siswa:

Panjang tongkat = r, jarak ujung tongkat atas ke tanah = a, dan jarak ujung tongkat bawah ke tembok = b maka: r = a2 + b2 = 262 + 102 = 656 + 100 = 756.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut di atas peneliti ingin memecahkan permasalahan tersebut dengan melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul: “Meningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual (kubus dan balok) Pada Materi Teorema Pythagoras Siswa Kelas VIII.2 SMP Negeri 101 Jakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

  1. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa ?
  2. Kendala apa saja yang ditemui dalam pembelajaran matematika ?
  3. Apakah penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
  4. Apakah penggunaan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi Teorema Pythagoras?
  5. Bagaimanakah penggunaan sarana dan prasaran yang optimal dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa ?
  6. Seberapa besar kontribusi Pendekatan Kontekstual dalam pencapaian hasil belajar siswa?

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah:

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah hanya pada penerapan pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa pada materi Teorema Pythagoras yang dapat dilakukan dengan pendekatan Kotekstual. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar seperti faktor sosial, ekonomi, lingkungan dan faktor eksternal lainnya tidak dibahas atau diabaikan.

2. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan pada pendahuluan, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

“Apakahpendekatan kontekstual pada materi Teorema Pythagoras dapat meningkatkan hasil belajar matematika?”

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pendapat yang dikemukakan oleh Suhardjono, (2006:61) penelitian tindakan kelas ini mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum tujuan penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.

3. Meningkatkan sikap profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap positif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini mengacu pada rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, yaitu :

1. Ingin mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pada kelas VIII.2 SMP Negeri 101 Jakarta melalui pendekatan kontekstual.

2. Memperbaiki kualitas pembelajaran.

3. Mengetahui salah satu cara engajarkan materi Teorema Pythagoras di SMP.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi siswa:

a. Membiasakan siswa untuk berani mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.

b. Mengubah pola pikir siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, menakutkan, dan membosankan menjadi pelajaran menyenangkan dan mengasyikan serta berguna dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi guru:

a. Untuk memperbaiki metode pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Membiasakan guru untuk berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran.

c. Meningkatkan profesionalsme guru melalui penelitian yang dilakukan.

3. Bagi sekolah:

a. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Untuk meningkatkan kinerja guru.

c. Untuk menigkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

d. Untuk meningkatkan kualitas mutu lulusan sekolah.

File secara lengkap dapat menghubungi : 081383426664/02136761964

1 komentar: