Selasa, 08 September 2009

GURU BISA MENGGUNAKAN "CAR" UNTUK NAIK PANGKAT KE IV/B

Sedikitnya 344 ribu dari 2,7 juta guru di Indonesia berada pada golongan IV/A. Namun, dari jumlah tersebut baru sekitar 2.200 guru yang bisa naik ke golongan IV/B ke atas. Sisanya, menumpuk di golongan IV/A karena “mandeg” akibat belum mau dan mampu membuat karya tulis ilmiah.
Untuk menembus golongan kepangkatan IV/B, guru golongan IV/A harus mengumpulkan angka kredit dari unsur pengembangan profesi yang besarnya ≥ 12. Angka tersebut diperoleh dari penulisan karya tulis ilmiah berupa penelitian, karangan ilmiah, tulisan ilmiah populer, buku, diktat, dan terjemahan. Penulis berpendapat untuk mengumpulkan nilai 12 bagi guru tidaklah sulit ababila dibarengi dengan kesungguhan, ketelatenan dan perjuangan yang gigih. Hal ini terbukti penulis dan beberapa rekan guru bisa melenggang ke golongan IV/c, bahkan Drs.Hamka, M.Pd yang nota bene guru SD yang mendapat “tugas tambahan” telah mencapai golongan yang lebih tinggi yaitu golongan IV/d bahkan sudah dalam proses pengusulan ke golongan IV/e.

Selengkapnya Hubungi : 081383426664

IMPLEMENTASI TUTOR SEBAYA

ABSTRAK


“Implementasi metode tutor sebaya dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa pada pembelajaran Matematika di Kelas VIII-2 SMP Negeri 101 Jakarta tahun pelajaran 2007/2008 semester genap”.

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan patisipasi siswa yang masih rendah dalam proses pembelajaran matematika di kelas VIII-2 SMP Negeri 101 Jakarta.
Pemecahan rendahnya partisipasi siswa di kelas VIII-2 SMP Negeri 101 Jakarta adalah dengan penerapan metode tutor sebaya. Setelah diterapkan metode tutor sebaya partisipasi siswa kelas VIII-2 dalam pembelajaran matematika meningkat. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus terhadap 37 orang siswa. Teknik pengumpulan data melalui observasi oleh guru dan kolaborator, dan analisis data dilakukan secara deskripsi dengan teknik persentase. Tingkat partisipasi siswa dinyatakan dengan kategori tinggi, sedang, atau rendah, sedangkan keberhasilan tutor sebaya dinyatakan dengan berhasil, kurang berhasil, atau tidak berhasil.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1) Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran tinggi, karena telah mencapai kriteria yang ditetapkan, yakni 100% siswa terlibat aktif, 2) Frekuensi siswa yang bertanya tinggi, karena kriteria yang ditetapkan, yakni 76%, sedangkan kriteria 75%, 3) Siswa yang mampu mengajukan pendapat sedang, karena meskipun belum memenuhi kriteria tetapi dari segi kuantitas mengalami peningkatan, 4) Siswa yang mampu menjawab pertanyaan tinggi, karena melampaui kriteria yang ditetapkan yakni 83%, sedangkan kriteria 80%, dan 5) Kinerja kelompok tinggi, karena sangat kompak dan dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Dengan demikian implementasi metode tutor sebaya berhasil meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika di kelas VIII-2 SMP Negeri 101 Jakarta.

Kata kunci : Prestasi Belajar, Metode Tutor Sebaya